Rabu, 15 Desember 2010

Mekanisme Pembentukan Suara

Proses pembentukan suara dapat dibagi menjadi tiga subproses, yaitu: pembangkitan sumber, artikulasi dan radiasi (Furui,2001). Organ tubuh yang terlibat dalam proses produksi suara meliputi paru-paru, tenggorokan (trachea), laring (larinx), faring (pharynx), rongga hidung (nasal cavity), dan rongga mulut (oral cavity). Terdapat suatu lintasan vokal (vocal tract) yang terdiri dari faring (koneksi antara kerongkongan dan mulut) dan mulut (Rabiner dan Juang, 1993). Bentuk lintasan vokal dapat berubah sesuai dengan pergerakan rahang, lidah, bibir dan organ internal lainnya.


Paru-paru mengembang dan mengempis untuk menyedot dan mengeluarkan udara. Udara yang dihembuskan oleh paru-paru keluar melewati suatu daerah yang dinamakan daerah glotal. Pita suara (vocal cord) pada keadaan ini bervibrasi menghasilkan berbagai jenis gelombang suara. Udara kemudian melewati lorong yang dinamakan faring. Dari faring, udara melewati dua lintasan, yaitu melalui hidung dan melalui rongga mulut. Lidah, gigi, bibir dan hidung bertindak sebagai sebagai modulator untuk menghasilkan berbagai bunyi yang berbeda. Organ penghasil suara manusia diperlihatkan pada Gambar 1, sedangkan penyederhanaan sistem pembentukan suara diperlihatkan pada Gambar 2.








Referensi :

Furui, S., 2001, Digital Speech Processing, Synthesis and Recognition, Marcel Dekker Inc., New York.

Picone, J., 1996, Fundametals Of Speech Recognition, A Short Course, Institute for Signal and Information Processing Department of Electrical and Computer Engineering Mississippi State University, Mississippi.

Rabiner, L., Juang, B.H., 1993, Fundamental of Speech Recognation, Pretice-Hall Inc., New Jersey.

Tidak ada komentar: