Jumat, 04 Juli 2014

Mikrokontroler dan Arduino ... Samakah?

Apakah Arduino adalah sebuah mikrokontroler? Mungkin diantara kita masih banyak yang akan mengatakan, “ya!”. Namun, Jika kita merujuk pada pemahaman yang benar, maka Arduino tidak tepat jika dikatakan sebagai mikrokontroler. Mari kita ambil pengertian dari situs resmi Arduino (www.arduino.cc) sebagai berikut:

Arduino is an open-source electronics prototyping platform based on flexible, easy-to-use hardware and software. It's intended for artists, designers, hobbyists and anyone interested in creating interactive objects or environments.
Jika kita berangkat dari pengertian tersebut, Arduino bisa dikatakan sebagai prototyping platform. Prototype jika kita artikan dalam Bahasa Indonesia adalah purwarupa. Maknanya lebih kurang adalah alat yang biasa digunakan untuk menghasilkan berbagai karya cipta dalam tahapan desain. Namun, jika kita mengemasnya dengan baik, Arduino tidak hanya digunakan pada tahapan desain, tetapi juga untuk produk jadi. kita bisa berkreasi apapun yang kita inginkan menggunakan Arduino. kita dapat membuat aplikasi di bidang robotika, atau aplikasi-aplikasi embedded system lainnya. Arduino memberikan kita kemudahan dengan segera untuk merealisasikan karya-karya kita. Arduino sudah menyediakan lingkungan pengembangan (IDE, Intergrated Development Environment) untuk menuliskan program aplikasi kita. Untuk board Arduino sendiri, Arduino sudah menyediakan header berbentuk female, sehingga kita dengan mudah dapat menggunakan kabel jumper untuk merealisasikan karya kita.



Sekarang, mengapa Arduino berbeda dengan mikrokontroler? Berdasarkan pemahaman sebelumnya, Arduino adalah prototyping platform. Arduino adalah papan elektronik yang menggunakan mikrokontroler jenis tertentu. Ambil salah satu contoh jenis Arduino yang paling banyak digunakan, yaitu Arduino UNO. Jenis ini menggunakan mikrokontroler keluaran Atmel, yaitu seri ATmega328. Secara mudahnya, dapat kita katakan bahwa Arduino menawarkan sebuah paket berupa papan elektronik dan lingkungan pengembangan (IDE) yang memanfaatkan kemampuan mikrokontroler tertentu. Jadi, jika ingin mengetahui fitur apa saja yang ditawarkan oleh Arduino, ada baiknya kita memahami fitur apa saja yang dimiliki oleh mikrokontroler yang digunakannya. Untuk aplikasi yang profesional (misalnya untuk produk komersial), para pengguna biasanya hanya memanfaatkan kemampuan mikrokontrolernya saja, bukan berupa papan Arduino. Mereka akan membuat alur sirkuit elektronik sendiri berupa PCB (Printed Circuit Board) untuk menghubungkan kaki-kaki mikrokontroler. Dengan demikian, produk yang tercipta diharapkan lebih menghemat ukuran dan fitur-fitur mikrokontroler dapat dimanfaatkan dengan optimal sesuai dengan aplikasi yang dibuat.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Thank you untuk informasinya